Jumat, 22 Mei 2015

EKOSISTEM TERUMBU KARANG RAJA AMPAT TERKAYA DI DUNIA

Terumbu Karang Raja Ampat *Rajaampatkab.go.id
Kepulauan Raja Ampat terletak di wilayah �Coral Triangle� yang merupakan �jantung� keanekaragaman terumbu karang dunia. Ekosistem terumbu karang merupakan potensi sumberdaya pesisir dan laut yang menonjol di kepulauan Raja Ampat, terutama di sekitar gugusan pulau kecil dengan segala biotanya. � Sekitar 75 % dari jumlah jenis karang di dunia ada di Raja Ampat� kata Kepala Dinas Pariwisata, Yusdy Lamatenggo. Dikatakannya sementara ini terdapat sekitar 540 jenis karang keras, 13 jenis endemic, 1070 jenis ikan karang, 60 jenis udang karang, 699 jenis hewan lunak ( jenis moluska) yang terdiri atas 530 siput-siputan (Gastropoda), 159 kerangkerangan (bivalva), 2 Scaphopoda, 5 cumi-cumian (Cephalopoda), dan 3 Chiton.
 
Ekosistem terumbu karang di Kepulauan Raja Ampat terajut pada paparan dangkal di hampir semua pulau kecil, dengan penyebaran terbesar dijumpai di Distrik Waigeo Barat,Waigeo Selatan, Ayau, Samate, dan Misool Timur dan Selatan. Pada beberapa bagian terdapat gosong (sand backs) yang juga memiliki terumbu karang di sekelilingnya. Tipe terumbu yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat umumnya berupa karang tepi (fringing reef), dengan kemiringan yang cukup curam. Selain itu terdapat juga tipe terumbu cincin (atol) dan terumbu penghalang (barrier reef). 
 
Menilik potensi sumberdaya laut tersebut, gugus Pulau Raja Ampat ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa Laut melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 81/Kpts-II/1993 dengan luas area 60.000 hektar.
 
Selain itu beberapa kawasan sedang diproses untuk dijadikan kawasan konservasi,yaitu Suaka Margasatwa Laut Pulau Misool Selatan, laut Pulau Kofiau, laut Pulau Asia, laut Pulau Sayang dan laut Pulau Ayau. Bahkan Raja Ampat dipertimbangkan oleh UNESCO untuk menyandang status Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).
 
Namun demikian, sekarang ini ekosistem terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat menghadapi ancaman kerusakan akibat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan bom dan racun sianida. Harapannya agar nelayan tidak melakukan aktivitas penangkapan dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan guna menjaga dan melindungi potensi terumbu karang tersebut. 

Sumber : http://www.rajaampatkab.go.id/berita-156-ekosistem-terumbu-karang-raja-ampat-terkaya-di-dunia.html 

Tidak ada komentar:
Write komentar