Distrik Kota Waisai - Sejumlah Daerah Tingkat II se-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan studi banding selama empat hari (Senin-Kamis, 11- 14 April 2016) di Raja Ampat. Adapun daerah tingkat II yang di koordinir LSM Conservation Internasional (CI) tersebut antara lain Perwakilan Pemda Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Sumatera Utara. Selain perutusan Pemda Juga perutusan Taman Nasional Batang Gadis, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara, KPH Madailing Natal.
Albert Nebore, Pimpinan CI Raja Ampat menjelaskan tim studi banding dari Sumatera Utara itu merupakan perwakilan pemerintah daerah dan stakeholder yang masuk dalam Area Kerja Sustainable Lanscape Project CI Sumatera Utara. “Kehadiran meraka di Raja Ampat untuk mempelajari model pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Raja Ampat, serta hal lain terkait pengembangan pariwisata yang sustainable. Pengembangan pariwisata dan pembangunan yang tetap memperhatikan aspek kelestarian alam,” ujar Albert Nebore.
Plt. Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si menyambut baik kunjungan tim studi banding tersebut. Yusuf Salim menjelaskan sector pariwisata merupakan leading sector dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Raja Ampat. Dalam pengembangan sector pariwisata, pemda Raja Ampat yang telah memasuki usia 13 tahun ini tetap menjalin kerja sama yang baik dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat seperti CI dan TNC.
“Kami banyak dibantu teman-teman CI dalam pengembangan pariwisata di Raja Ampat. Banyak masuk-masukan yang sangat positif dari teman-teman CI dan TNC untuk pengembangan ekowisata yang berbasis masyarakat di Raja Ampat,” ujar Yusuf Salim.
Kepada Tim Studi Banding, Yusuf Salim mengharapkan kegiatan ini membawa dampak positif bagi kerja sama antara daerah untuk mengembangan ekowisata dan upaya-upaya pelestarian sumber daya alam.
Tidak ada komentar:
Write komentar